Rabu, 24 April 2013

Present for you today

yesterday is a history


tomorrow is a mystery



but today is a give


that's why it is always called present



Jumat, 19 April 2013

MENUNGGUMU


-0
Kau berdetak dan aku sumringah
Mari bercerita tentang harapan-harapanmu 
Mari bersenda tentang guraun malam pada purnama
Lihat kau bergerak lagi kan?

-1
Menunggu matahari hari ini membakar diri
Mencairkan gairah b
erkata- kata yang hampir mengeras karena diam
Menunggu seribu mata hari ini menghujamkan kata-kata
tuk ajari aku berkata-kata lagi
Maukah kau menjadi s
alah satu dari mereka

-2
Menantimu di sini
Mari kita sama
-sama sobek cadar ini
Hingga t
erkuak kekosongan
Dan tak ada tudingan lagi

-3
Stop to upset and down
Believe He never let you walk alone
Stop to cry out and punish
You know He always be your best friend
Just wait...
Wait and see
How much He cares about you

-4
Akhirnya, 
Aku pulang, bu

Tak kuat lagi menahan letih
Keringatpun habis terperas

Peluk aku, bu
Biar m
engaso sejenak
Membenamkan galau di hati ini

Dekap aku lebih erat, bu
Sampai lelap kumenunggu

-5
Aku ingin tenggelam
Semakin dalam bersamamu
Mengecap nikmat dasar nubarimu 
Tarik aku bawa aku. Jangan peduli sesak nafasku
Beritahulah, di
bawa sana ada kehidupan, bukan?

-6
Mari kita sama-sama duduk disini
Membiarkan detik-detik jarum jam terus berdetak 
Dan kegelisahan merapatkan hati kita. Bicaralah mengapa diam saja.
Siapa pernah menakar kejujuran pada tatap mata semata?
Mari kita menata pecahan ketulusan diantara dusta yg berserakan. 
Tapi siapa akan memulainya?
Kalau kau tetap diam dan akupun begitu maka kita akan tenggelam.

-7
Kau tidak akan pernah mengerti, luapan emosi yang membabi buta ini, hanyalah pelarian semu dari ketakberdayaan diri menerima kekalahan.
Kau tak kan pernah pahami, semua y
ang sedang bergejolak di hatiku, sampai saatnya sang waktu sendiri memaparkan lebar-lebar di hadapanmu. 
Ah, menunggumu sama saja d
engan membiarkan diri terbentur pada kehampaan.
Aku remuk, hilang rupa.

-8
Sembunyi saja di balik logika matematismu. Toh pada akhirnya untung dan rugi harus jadi perhitungan. 
Sembunyi saja di labirin egoismemu. Toh pada saatnya kehormatan tetap jadi taruhannya.
Sembunyi saja dikuatnya kau menahan air mata. Toh penyesalan hanya pelarian yg kadangkala malah begitu membahagiakan
.
Tapi dapatkah kau terus berlari dari suara di hati kecilmu yang senantiasa berbisik sebuah nama?

-9
Sangkallah bahwa aku pernah hadir di bilik hatimu. Dan akan kau temui dentuman gejolak yang menyesakkan dada. 
Sangkallah jemarimu pernah merobek selaput tipis nubariku. Dan kan kau dapatkan luka y
ang masih menganga di hatiku.
Sangkallah bahwa tajam tatapku pernah menikam lamunanmu. Dan kau
akan temukan pandangan pilu hamparan patahan sayap.
Memang, memang akan kupikul salib ini. Tapi ketahuilah itu semua semata tuk buat kau sumringah lagi..

Oleh Hugo